Senin, Juni 9, 2025
No menu items!

Puisi Sinta Nuraini

Must Read

Menanti Untuk Menari

Aku ingin menari di bawah rintik hujan
Aku ingin menari di bawah terik matahari
Aku ingin tertidur di pangkuanmu
di bawah pohon rindang bertikar kotak-kotak

Helai-helai rambut tertabrak angin lalu telunjukmu melintas di depan mata
Mencari seutas tali guna menyatukan rambut di dahi
Aku ingin menari beriring kicau burung dengan genderang air hujan

Sinta Nuraini -Yogyakarta, 29 Juni 2024

Semoga

Pena ini menari dini hari
Tubuh terhenti bercita-cita
Menari besok pagi

Sinta Nuraini -Yogyakarta, 29 Juni 2024



Tangis Dini Hari

Sunyi sepi sendiri akan terulang kembali 
Mungkin terus
Kehilangan yang pasti akan selalu dialami 
Seperti bak mandi akan terus kosong dan terisi 
Dengan tabur bunga atau tidak sama sekali

Sinta Nuraini -Yogyakarta, September 2023
Nyanyian Tangis
Bulan Kelahiran 

Mama mengubur butir dalam pasir 
Berputar arah kembali ke air
Sinar bulan menerangi perjalanan pulang 
Tuhan menerangi jiwa yang baik

Sinta Nuraini - Pantai Pelangi, Yogyakarta, 27 Mei 2024

Tanda Tak Mujur

Sampah dibakar
Laut tercemar
Hutan adat kena sasar
Masyarakat tergusur semakin dijauhkan dari kata makmur
Penguasa yang memar tak kunjung luntur

Sinta Nuraini – Yogyakarta, 06 Juni 2024

Pengkarya Puisi

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Puisi-puisi pendek Fathurahman Ramadhan

Kata Kata selalu tertinggalDari kebutuhan zamanBahkan kitaTak bisa menggambarkanLukaYang diberikan penguasa Yogya, 2025 Frasa Hingga kita mencoba trilyunan kombinasiKataMustahilMenemukanIstilah untukKegelapan ini Yogya, 2025 Klausa Pada sebagian...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img