Kamis, April 24, 2025
No menu items!

Puisi Imam Khoironi

Must Read

MENJELANG SUBUH


fajar lindap pelan-pelan ke punggung ibu
yang sedari malam menangis menanti kabar baik mengetuk pintu
bapak mondar-mandir mengelilingi setiap kemungkinan

lewat tengah malam, ia belum juga hadir
di antara aku dan ibu hanya ada dunia yang suram
aku masih terbaring sejak pertama kali
ibu sibuk merapal aji-aji
dan meramu daunan getir

menjelang subuh, dingin mulai pekat
tangis ibu perlahan sembunyi di balik senyumnya
saat ayah tiba dan kabar baik itu mengemuka
mulutku tak bisa mengutarakan apa-apa
kecuali segala rasa yang tak sempat aku cerna

Sindang Ayu, 8 September 2024

APAKAH HUJAN TELAH TIBA?
: 1982


Beri tahu aku apakah hujan telah tiba!
Ramalan cuaca bilang ia masih dalam perjalanan
: yang panjang
Bila sampai esok ia belum menampakkan diri
Kami akan menyeretnya ke meja sidang
para pengacara akan kami siapkan
hewan-hewan dalam dahaga dan bocah-bocah
yang tak pernah merasakan susu dari payudara ibunya
jadi alat bukti

Kami akan menggelar sidang di tanah basah
yang kini kerontang, ia merekah seperti bunga-bunga
pada musim semi di belahan lain dunia tuan
apakah kau tega menyaksikan debu-debu
berlarian dari pematang satu ke pematang di penjuru

Beri tahu aku jika sidang akan dimulai!
Aku sudah menyiapkan pleidoi
yang telah dituliskan para pohon
melalui akar-akarnya yang kehausan
sementara daun gugur itu hanya ingin mengingat Tuhan

Sidang dimulai hari ini
tuntutan dibacakan oleh para sapi kurus
dan kami di bantaran talang mengamini
hujan tak datang, ia mungkin masih tersesat
tapi angin membawakan kalimat pembelaan

“perjalanan terlampau menyiksaku
harus kubangun kemah-kemah di negeri entah
aku pun tak mengerti kapan kaki-kakiku sembuh
dari luka-luka yang telah kalian buat di jalanan”

Sidang telah berakhir
kita akan menunggu putusan Hakim
pada waktu yang tidak bisa diukur
sembari menyadur doa-doa pada ranting
yang menangis
menyaksikan pengorbanan daun-daun

Sindang Ayu-Bandar Lampung, September 2024

PENULIS

Imam Khoironi. Lahir di desa Cintamulya 18 Februari 2000. Sarjana S1 Pendidikan Bahasa Inggris di UIN Raden Intan Lampung. Ia adalah pemenang 3 Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Lampung 2024. Ia bisa distalking di Facebook : Imam Imron Khoironi, Youtube channel: Imron Aksa, Ig : @ronny.imam07 atau di www.ggarisbawah.blogspot.com

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Andai Aku Jadi Maghrib 

Adzan maghrib berkumandang. Sebuah penanda yang dinantikan. Semua orang yang berpuasa seolah terprogram untuk menunggu detik-detik  itu. Piring sudah...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img