Senin, Juni 9, 2025
No menu items!

Tamasya Bersama ke “Kaliurang”

Must Read

Tamasya adalah suatu kegiatan yang mewah, sebab harus meluangkan waktu dan punya banyak duit. Jarang sebuah keluarga yang meluangkan waktu untuk tamasya bersama, hanya keluarga menengah ke atas yang sering berkegiatan tamasya.

Untuk keluarga menengah ke bawah, tamasya  tidak bersifat pribadi. Biasanya diadakan tamasya bersama yang diikuti orang satu kampung, dengan cara patungan untuk menyewa Bus. Jalan ini ditempuh agar tak memakan banyak biaya. Lebih ngirit dong.

***

Alkisah di sebuah kampung akan diadakan tamasya bersama, maka berbahagialah para warga menyambut acara tersebut. Masing-masing warga mempersiapkan diri mencari uang saku dan mempersiapkan bekal perjalanan.

Pepohon Rindang

Satu keluarga harus membawa tikar, termos, camilan dan nasi bekal agar tidak banyak mengeluarkan anggaran saat tiba di lokasi wisata. Tahu sendiri kan kalau di tempat wisata apa-apa serba mahal. Satu satunya jalan adalah membawa bekal perjalanan.

Sebelum tamasya bersama, diadakan rapat pembentukan panitia terlebih dahulu. Panitia tamasya dipegang oleh anak-anak muda kampung. Kemudian menentukan tujuan tamasya dan tim survei untuk mengetahui suasana, kendala, harga tiket masuk dan biaya perjalanan.

Bagi masyarakat kampung di Yogya, tempat wisata andalan tahun 80-90-an adalah pantai Parangtritis dan Kaliurang. Waktu itu destinasi wisata belum seramai sekarang, yang ada puluhan destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Maka anak-anak muda itu menentukan satu pilihan tujuan wisata sesuai suara terbanyak. Pilihannya di obyek wisata Kaliurang. Lantaran kampung tersebut berada di Yogya bagian selatan, yang merindukan suasana pegunungan daripada pantai.

Anak-anak kecil tak mau kalah untuk merayakan tamasya bersama, mereka sudah siap dengan baju bagus dan celana baru. Anak-anak kecil itu penuh dengan suka cita menyambut tamasya bersama. Termasuk Ari Fai, anak pendiam tapi terkadang tingkahnya konyol.

Harimau Pulang Kampung

Ari banyak disukai teman-temannya, lantaran karakternya yang pendiam tapi kalau ngomong kerap kali bikin ngakak teman-temannya. Ari mengumpulkan teman-temannya untuk merencanakan aktivitas atau kegiatan mereka nanti sesampai di Kaliurang yang dingin itu.

Tibalah hari H. Semua telah berada di titik kumpul: sebuah halaman rumah warga yang luas. Tiga Bus sudah berdatangan untuk menjemput peserta tamasya. Ari dan teman-temannya sudah antri memasuki pintu Bus. Barisan anak-anak itu, masing-masing membawa tas kresek kosong di tangannya.

Panitiapun bertanya pada anak-anak: buat apa ini? kalian kok bawa tas kresek segala?

Buat mencari Urang, Mas…!! Kompak anak-anak itu menjawab.

Kontan semua yang mendengar jawaban lugu anak-anak itu tertawa terbahak-bahak. Sebab merasa geli dan lucu dengan aksi anak-anak itu. Anak-anak itu mengartikan Kali adalah sungai. Urang adalah Udang. Mereka mengira “Kaliurang” adalah sungai yang banyak Udangnya. Padahal Kaliurang adalah sekadar nama suatu wilayah atau tempat wisata di kaki gunung Merapi. Tidak ada hubungannya dengan sungai dan udang. Dasar anak-anak!

Kemudian para Panitia menjelaskan pada anak-anak yang tersipu-sipu malu itu. Anak-anak memandangi Ari si pencetus ide, dengan tatapan bingung. Lalu anak-anak itu tertawa bersama menertawai diri mereka sendiri. Kejadian itu akan mereka kenang seumur hidup. Salam Salam Tas Kresek! (S3)

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Puisi-puisi pendek Fathurahman Ramadhan

Kata Kata selalu tertinggalDari kebutuhan zamanBahkan kitaTak bisa menggambarkanLukaYang diberikan penguasa Yogya, 2025 Frasa Hingga kita mencoba trilyunan kombinasiKataMustahilMenemukanIstilah untukKegelapan ini Yogya, 2025 Klausa Pada sebagian...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img