Temanku namanya Didit, ketika masih remaja usia belasan tahun , Didit amatlah pendiam tapi selalu bikin jengkel. Kebetulan Didit teman sekelasku, sering kali teman-teman satu kelas juga para guru dibuatnya jengkel. Beberapa perbuatannya yang menjengkelkan adalah sembarangan menempelkan upil di meja, dinding kelas, kursi, kadang di pensil, pulpen dan buku milik teman-teman.
Hingga teman-teman mengucilkan Didit. Tak ada teman yang mau duduk satu bangku dengannya. Bahkan sampai disediakan meja dan kursi khusus buat Didit. Didit duduk di pojok kelas dan berjarak dua meter dengan meja kursi teman-teman.
Akan tetapi semenjengkelkannya Didit sering membuat banyak teman tertawa ngakak sekaligus bertanya-tanya. Tingkah polahnya aneh-aneh: kadang dia sengaja membiarkan ritsletingnya terbuka, mengenakan kaus kaki slewah, memelorotkan sedikit celananya sehingga tampak merk celana dalamnya. Dan masih banyak lagi.
Dari sekian banyak tingkahpolah konyol si Didit, ada satu hal yang sampai sekarang masih menjadi misteri teman-temannya. Didit memang selalu tampak rapih meski kadang aneh. Ia selalu mengenakan dasi di sekolah dari hari senin hingga sabtu. Misteriusnya Didit selalu memasang sikat gigi kecil di samping kepala yang diikat dengan tali rafia atau kenur.
Ya, tiap berangkat sekolah Sikat gigi itu selalu menghias kepalanya. Tampak seperti tokoh indian kecil: Hiawatha. Bedanya kalau Hiawatha dari bulu burung bukan sikat gigi. Kadang sikat gigi itu diselipkan ditelinganya. Entah apa alasan dan motifnya. Sampai sekarang menjadi misteri. (S3)
