PULANG
Di dapur ibu ikan merajuk bumbu-bumbu agar segera menyatuh
di dapur ibu waktu dikemas tidak buru-buru
lalab kemangi dan sambal terasi tersenyum jadi satu
menghidangkan hari-hari baru
Di dapur ibu, ibu bergegas menyiapkan masakan rindu
masakan cinta untuk mereka yang penuh nafsu
ibu bagai pesulap bumbu
di dapur ibu, ibu menjadi tangan palu
Di tangan ibu, ibu bisa menyulap kayu
menguap rasa yang baru
menciptakan suasana penuh rindu
menyiapkan hidangan untuk hidung-hidung pilu
Apa yang ibu rasakan ialah rayu
bagi kepala pada pulang yang halu
Indramayu, 2024
//
PULANG II
Aku ingin kembali pada pelukan itu
pelukan hangat tubuh yang kau ramu
pada tangan itu aku tersipu
rindu ini begitu pilu di ujung riu
Ibu, apakah boleh aku pulang padamu
kembali berbincang indah tentang cinta
kembali memutar waktu dan bercengkrama
kembali mengulang rasa dan belaian lembut pertama
Ibu, cintaku takkan habis dimakan waktu
tidak hilang dan membeku, utuh
ibu, aku ingin kembali bersamamu
membelaiku seperti dulu
Indramayu, 2024
//
PULANG III
Aku ingin melihat pernak-pernik di kedalaman matamu
melihat apa yang terjadi didalam sana
melihat seberapa sering ia bahagia dan merasakan lara
melihat kebeningan cinta dan duka yang senantiasa melebur di sana
Aku ingin dikibas-kibas bulu matamu
merasakan sentuhan lembut berbalut cinta
ia laksana rumput ilalang di padang savana
terpaan indah bak senja yang pekat jingga
Aku ingin tidur di matamu
berselimut kelopak mata itu dari dingin
memeluk duka yang seringkali membuatmu gigil
menjagamu dari bahaya yang tak kau ingin
Indramayu, 2024
//
PULANG IV
Wangi harum tubuh itu meraba gulita
indah senyum itu ialah permata
mata indah itu adalah cinta
pulang ke punggungmu ialah fana
aku merana
Untuk Ibu.
Indramayu, 28 Maret 2024.
Penyair
L Malaranggi seorang mahasiswa aktif, pembelajar dan sering menulis puisi dan cerpen di berbagai media. Bisa di sapa di @malaranggiii

Puisi-puisi Maulidan Rahman Siregar
tidur
terimakasih Tuhan
sudah menciptakan tidur
kalau tidak ada tidur
aku pasti sudah jadi kamu
2025
sedih
ia diam lama di antara
orang-orang yang hidupnya
ia habiskan
hanya untuk kaya
2025
kalau
kalau diciptakan di antara
hari Sabtu dan Minggu
untung ada kalau
ayah lembur,
ibu arisan,
anak jual diri.
syukurlah ada kalau
mereka semua betah di rumah
2025
sakit
jika dokter sakit,
obat apa yang cocok
baginya, selain kematian?
2025

mati
lebih pedih
daripada ditipu negara
2025
mabuk
tuhantuhantuhan
tuhantuhantu
hantuhan
tuhan
tu
2025
mirip
kalau kau tak berjilbab
kau mirip Yesus
2024

Maulidan Rahman Siregar, lahir di Padang, 03 Februari 1991. Buku terbarunya, Cara Kerja Tuhan (2025)






