Mengantarmu ke Bandara
Mengantarmu ke bandara
pada siang yang ranggas. Percakapan orang-orang
riuh; dan bangku-bangku tunggu yang sesak
Aku pun menerka arti keberangkatanmu
mengikuti pandangmu yang jauh
manjamu akan berlalu
Ketika kau melangkah tinggalkan terminal bandara
menuju pesawat berdiri membuka pintu
Kau ucapkan selamat tinggal. Tanganmu
melambai
kepergianmu pun menyisakan sunyi
menyisakan sepi
Ada yang luruh dalam hatiku
bersama hari yang jadi senyap
Mengantarmu ke bandara. Tatapanmu mengirim cemas
dan aku pun melambaikan tangan

Sepasang Merpati
Kusadari waktu
Kutengok langit yang biru
Lengkung pelangi seusai gerimis sore
Lalu, kubayangkan kita sama-sama
menjelma sepasang merpati di angkasa
Bila kita akhiri kerumitan pikiran,
ilusi dan bayang-bayang
rinduku akan mengendong cintamu
Ya, demikianlah kubayangkan diriku dan dirimu
menjelma sepasang merpati
sedang menuju rumah yang sama

Tiba di Kotamu
Tiba di kotamu
terik mentari berpadu
dengan desing angkot. Orang-orang
merencanakan sesuatu untuk akhir pekan
Aku rindu ingin bersua
Tapi tatap bertemu gedung bioskop yang lapuk
Mata ini mencari
Tempat yang dulu sering
disinggahi
Kenangan sepanjang Jalan Gajah Mada
Masihkah terbuka pintu rumahmu
Mengingat malam-malam dalam kesendirian
Kuterima kabar tentang rutinitasmu yang bising
Aku seperti mabuk nostalgia
bersama sepotong senja yang menyelinap
di kerah baju
Tiba di kotamu
Aku jadi rindu
mengeja baris senyummu
Penulis
Yulputra Noprizal, Lahir di Air Haji pada 11 November 1985. Penyuka dan penikmat sastra. Bekerja sebagai seorang pedagang. Tinggal di Air Haji, Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
