Kamis, April 24, 2025
No menu items!

Puisi Buah Karya Yulputra Nofrizal

Must Read

Mengantarmu ke Bandara

Mengantarmu ke bandara
pada siang yang ranggas. Percakapan orang-orang
riuh; dan bangku-bangku tunggu yang sesak

Aku pun menerka arti keberangkatanmu
mengikuti pandangmu yang jauh
manjamu akan berlalu

Ketika kau melangkah tinggalkan terminal bandara
menuju pesawat berdiri membuka pintu
Kau ucapkan selamat tinggal. Tanganmu
melambai
kepergianmu pun menyisakan sunyi
menyisakan sepi

Ada yang luruh dalam hatiku
bersama hari yang jadi senyap
Mengantarmu ke bandara. Tatapanmu mengirim cemas
dan aku pun melambaikan tangan

Sepasang Merpati

Kusadari waktu
Kutengok langit yang biru
Lengkung pelangi seusai gerimis sore

Lalu, kubayangkan kita sama-sama
menjelma sepasang merpati di angkasa

Bila kita akhiri kerumitan pikiran,
ilusi dan bayang-bayang
rinduku akan mengendong cintamu

Ya, demikianlah kubayangkan diriku dan dirimu
menjelma sepasang merpati
sedang menuju rumah yang sama

Tiba di Kotamu

Tiba di kotamu
terik mentari berpadu
dengan desing angkot. Orang-orang
merencanakan sesuatu untuk akhir pekan

Aku rindu ingin bersua
Tapi tatap bertemu gedung bioskop yang lapuk

Mata ini mencari
Tempat yang dulu sering
disinggahi

Kenangan sepanjang Jalan Gajah Mada
Masihkah terbuka pintu rumahmu

Mengingat malam-malam dalam kesendirian
Kuterima kabar tentang rutinitasmu yang bising
Aku seperti mabuk nostalgia
bersama sepotong senja yang menyelinap
di kerah baju

Tiba di kotamu
Aku jadi rindu
mengeja baris senyummu

Penulis

Yulputra Noprizal, Lahir di Air Haji pada 11 November 1985. Penyuka dan penikmat sastra. Bekerja sebagai seorang pedagang. Tinggal di Air Haji, Kab. Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Andai Aku Jadi Maghrib 

Adzan maghrib berkumandang. Sebuah penanda yang dinantikan. Semua orang yang berpuasa seolah terprogram untuk menunggu detik-detik  itu. Piring sudah...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img