Senin, Juni 9, 2025
No menu items!

Puisi buah karya Arif Billah

Must Read

Meracik Poetry

setelah streaming ngocol gaming
youtube membuncahkan kanal-kanal berbayar
aku terdiam menyaksikan iklan-iklan

bukan karena yang kukonsumsi muncul di layar
tetapi pistol pendidikan melobangi dompetku yang dangkal
inflasi nilai A di bangku perkuliahan, defisit harga sarjana
membuatku terpaksa menghibur laporan penelitian
menggunakan judul tak relevan limatahunan
dan tontonan yang merekah di belakang kepala melalui kuota 4gb

selera humor di facebook kian memburuk
Kulkas LG 2 Pintu Minat Inbok
21st century humor dan meme kontemporer 4.0
mengetuk-ketuk jendela kamar melalu reels

aku mengobrol dengan sepi
mencoba meracik poetry
mengesampingkan notifikasi
hingga moksa menjadi puisi
di liang kata ms words atau google docs

2024

Email Masuk Lagi Nih Bang Upi
:Luthfi Halimawan

Nonton youtube pagi-pagi
Bang Upi maen gim horor lagi.
Youtuber ini ngoceh mulu baca komen
Member nickname warna hijau
Yang namanya belum diabsen pagi ini.

Hari ini email masuk lagi
Tak diundang seperti anak lelaki
Yang terbang di prakiraan cuaca kemarin hari

Sama siapa mau kucurhati
Kalau akunku saja gratis begini.

Ini seperti jaman dulu:
Ketika menggosok ale-ale
Biang dari radang anak warnet.

Dan benar apa kata redaksi
Di email menyebalkanku ini
Persis seperti tulisan di plastik tipis

Bang upi, aku membership kali ini:
Puisi bukan ubi
Karena ubi akan hancur jika digodok berkali-kali.

Kepanasan: aku curhat lewat saweria
Bayar lebih lewat top-up Dana
Seperti memakai jaket varsity
Hingga terbakar dan hanyut di kali
Milik siapa lagi kalau bukan kanal Bang Upi

Melihat email ke sekian kali
Aku jadi Bang Upi
Yang kaget karir demi sesuap nasi
Walau kata subscriber sudah basi

2024

Sembahyang Windah Basudara

dari mulut keluar jurasicpark, bang windah bukan franco
yang skill 2 bisa menggaet apa saja di hadapannya
tapi selayaknya manusia yang merana
open table dan habiskan sebotol monkey shoulder

sujud jari di keyboard warna-warni
rgb berdoa lewat kata yang tak terbaca
di antara top chat replay dan moderator

bocil game horor 10 menit caper
merajuk minta tambahan durasi
developer nangkring nunggu dibeli
bang windah cari moderator lagi

streamer bingung basa-basi
-1 topik berderet tak henti
dari kolom komentar live streaming
kudeta kembali terjadi karena bocil iri dengki
sama moderator game horor yang spoiler walkthrough

lalu walkthrough kehidupan di mana bang?
siapa moderatornya biar ada yang ngontrol caper kita?

bang windah
aku mau top up pahala
biar bisa naik ke surga saja

2024

Budak GBF

bangun tidur kuterus grinding gran blue fantasy
malas gosok gigi, tetep bakalan bau lagi
soalnya gosip kadang nyelip di gigi
perihal cinlok kantor antar divisi
atau desingner grafis yang pakai ai

ai ini lah, ai itu lah
padahal semua tau
kalau musuh artificial intelegent
adalah natural stupidity bawaan bayi
bukan industri yang angkanya nambah lagi

he, ai! cepet bangun pagi,
cuciin baju, masakin nasi.
aku pengen maen game satu jam lagi
atau rebahan sambil nulis puisi.
bukan malah aku yang repot cuci-cuci
atau berberes urusan dapur
sedang lu, ai seneng bikin-bikin
puisi mesin atau naikin level gim yang kumainin.

tapi nyecroll chat gpt ga ada salahnya juga
tanya peruntungan zodiak virgo hari ini:
jawaban tak relevan sama sekali
paling salah ngepromt ya kali?

gacha ampas lagi, level karakter mentok
ga bisa diupgrade lagi. los mawon bolo,
gaji juga naiknya pelan-pelan kaya naik kuda tanpa kaki,
becak yang bannya pake roti, ai yang ga bisa ngepromt sendiri

ini udah bukan masalah ai lagi
males mah datangnya dari hati
kerja setengah mati
dana kantor malah buat subscibe ai
mending bangun tidur tetep main gran blue fantasy

2024

Penulis

Arif Billah

Pada 8 September 1999, lahir di Batang, Jawa Tengah. Dan telah menyelesaikan studi Ilmu Komunikasi di UMY. IG: bill.bilbil Email: billah126@gmail.com

Puisi-puisi Arif Billah mendapatkan apresiasi secara langsung dari dua pembaca: mas Supriadi dan mbak Yudha Rena Mahanani. mas Supri dan mbak Yudha sama-sama pribadi yang suka bekerja dan merancang masa depan demi keluarga. Berikut apresiasi dari dua pembaca yang budiman:

Tanggapan dari mas Supri :

Saya gak paham soal puisi, tapi menurut saya kata-kata dalam puisi ini seperti menceritakan tentang kehidupan seseoarang yang lagi dalam posisi sulit. Sampai sampai mau menjual kulkasnya.

Mas Supriadi
Seorang bapak berputra dua. Giat bekerja. Beliau seorang Satpam Pabrik Gula/Pabrik Spritus (PGPS) Madukismo. Saat ini mas Supri bermukim di desa Jogonalan Kidul. Hobby masih suka makan satai kambing. cita-cita ketika pensiun nanti punya usaha jasa angkut Pick up.

Tanggapan dari mbak Yudha

Vokabuler kata yg dipakai di puisi di atas lebih sehari-hari. Ini akan membuat si pembaca lebih tertarik dan lebih paham isi puisi tersebut.
Namun untuk kalangan penggemar senja..haha…akan terasa aneh. Karena menurut saya.. puisi lekat sekali dengan vokabuler kata yang indah atau biasa dibilang puitis yaa… Semakin ke sini, semakin oke saja ketika kita membuat puisi dengan vokalbuler kata sehari hari. Pun akan banyak yang akan menikmatinya

Yudha Rena Mahanani
lahir di Grobogan 26 Januari 1986. Alumni isi Surakarta,yg sekarang bekerja sebagai guru tari dan teater di sebuah sekolah TK SD yayasan kristen di Solo. Bergabung di beberapa komunitas antara lain komunitas teater lungid, komunitas taksu, komunitas wong sorot rumah Banjarsari..Oia pernah berproses bersama bengkel mime lhoo

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Puisi-puisi pendek Fathurahman Ramadhan

Kata Kata selalu tertinggalDari kebutuhan zamanBahkan kitaTak bisa menggambarkanLukaYang diberikan penguasa Yogya, 2025 Frasa Hingga kita mencoba trilyunan kombinasiKataMustahilMenemukanIstilah untukKegelapan ini Yogya, 2025 Klausa Pada sebagian...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img