Senin, Juni 9, 2025
No menu items!

Gurit dan Puisi Erfan Yuniarto

Must Read

Getun

Langite Peteng Ndhedhet
Lintange ndelik ora ngawe awe njaluk dialem

Swara gludhuge gumlegar ngagetke
lampu teplok sing kebule saya nutupi
ireng putih esemmu

Trocohe banyu udan netes neng mripatku

Kelingan purnama atimu sing wis tau gumregah
Lendetan neng uripku…

Semburat lirih dungo werna werni ngancani ngimpiku

November 2023

Neng Lincak

Neng lincak krengket krengket
Bapak Sumendhe nyelehke awak
Tanpa Kanca. Tanpa segelas kopi
Tanpo hape..
Nyawang lampu plenthong sing dirubung
sawan..
Kaya redhupe sorotan mripate sing iseh
nyimpen
Kenangan

Nov 2023

WIWITAN


Garengpunge jejeritan banter mencok neng uwit jati.
Emprite cuat ciut sumringah manggon susuh anyar.
Kebone kebak blethok mlayu alon bali kandang.
Pak tanine mbenake caping ndangak munggah sinambi nyadhong donga…
Jinggane langit melu metu ing pungkasane srengenge dino iki..

Tirrrrrr….tirrrrrrr…..tirrrrrrr….

27 Juni 2024

Pengendali Waktu karya Andy SW

Dua Insan

Burung-burung Gunungpun Hinggap di dekat gubuk bawah jembatan
Si pemilik gubuk lelaki tengwe pun mendegar irama kicauan burung yang maikin nyaring
Tak lupa lelaki tengwe pun menyiapkan sesaji kopi pahit tanpa gula
Wanita setia lelaki itupun mulai risau dengan ocehan burung itu
Digebahkan burung itu dengan tempolong lalu brung itupun pergi dengan suara merdunya
Lelaki tengwepun mulai bertanya pada kekasihnya.
Kenapa kau usir suara burung itu??
sambil tersedak batuk karena tembakau ikut terhisap
Si burung itu dari gunung mungkin dia ada pemiliknya.
Tidak usah kau tangkap itu.
Aku tak mau menambah beban dengan membelikan makannya.
Lebih baik suara tempolong yang jatuh dari atas jembatan itu.
Dan mungkin itu dari langit untuk dikais dan ditukar dengan tembakaumu yang mulai menipis
Sayup-sayup gemercik air sungai pun mengalir menghiasi kehidupan dua insan yang selama ini hilang.

23 Nov 2023

Pengkarya

foto doc pribadi

Erfan Yuniarto akrab dipanggil Epekz atau Lidek. Lahir di kampung Mijen, Minggiran Yogyakarta. 04 Juni 1978
Saat ini menetap di sebuah desa pinggiran timur Bandung bersama keluarga tercinta. Bekerja sebagai kuli di perusahaan. Bapak dua anak ini aktif di Masjid Al. Muhajirin Panorama. Menulis Gurit dan Puisi bagi beliau adalah suatu keharmonisan antara rasa dan ide dalam coretan tangan sebuah kejujuran.

Artikulli paraprak
Artikulli tjetër
- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Puisi-puisi pendek Fathurahman Ramadhan

Kata Kata selalu tertinggalDari kebutuhan zamanBahkan kitaTak bisa menggambarkanLukaYang diberikan penguasa Yogya, 2025 Frasa Hingga kita mencoba trilyunan kombinasiKataMustahilMenemukanIstilah untukKegelapan ini Yogya, 2025 Klausa Pada sebagian...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img