Jumat, Oktober 31, 2025
No menu items!

Blonote: Pesan Hangat dari Tablo Epik High, Kini Hadir dengan Sampul Baru dari Shira Media

Must Read
jelatadotco@gmail.com
jelatadotco@gmail.comhttps://jelata.co/
jelata.co adalah media untuk masyarakat yang suka bekerja dan berkarya.

Yogyakarta, 14 Juli 2025  Setelah sebelumnya diterbitkan oleh Aria Media, buku Blonote karya Rapper Korea Selatan Tablo, kini hadir kembali dalam edisi spesial dengan sampul baru. Kali ini diterbitkan oleh Shira Media, penerbit Yogyakarta.

Tablo, yang bernama asli Daniel Armand Lee, dikenal sebagai pentolan dari trio hip-hop Korea Selatan Epik High. Bersama Mithra Jin dan DJ Tukutz, mereka membuka jalan global bagi musik hip-hop negeri gingseng bahkan jauh sebelum gelombang K-pop mendominasi dunia. Dari kancah underground di awal 2000-an hingga tampil di festival musik kelas dunia seperti Coachella, Epik High telah menjadikan kegelisahan dan kejujuran sebagai jantung karya mereka.

Namun, perjalanan Tablo bukan tanpa kendala. Dalam laporan Vice, diketahui ia sempat menghadapi tuduhan kejam yang meragukan latar belakang pendidikannya di Stanford University. Tuduhan tak berdasar itu berubah menjadi serangan media besar-besaran yang nyaris menghancurkan hidupnya. Alih-alih tenggelam dalam keputusasaan, Tablo merangkai fragmen-fragmen luka dan kesepian itu menjadi energi kreatif. Hasilnya adalah karya musik yang begitu personal, menyentuh.

Tapi bukan cuma lagu yang jadi hasil karya Tablo, ia juga menuangkan kegelisahan diri dalam kata-kata. Buku keduanya, Blonote, merupakan hasil pendewasaan diri dan mengajak kita untuk merasa jujur tanpa harus dijelaskan.

Buku Blonote lahir dari siaran radio yang dibawakannya pada 2008–2009 dan 2014–2015. Dalam segmen itu, Tablo membacakan catatan-catatan pendek, potongan kalimat yang lebih mirip pelukan kecil dan obrolan sepele tengah malam. Karya ini juga menjadi kolaborasi lintas dunia seni: Gong Hyo-jin, Park Chan-wook, G-Dragon, hingga Yoo Hee-yeol ikut menyumbangkan tulisan tangan mereka di dalamnya.

Kini, di tengah rilis lagu kolaboratif terbarunya Stop the Rain bersama RM BTS, Blonote kembali mendapat panggung karena RM pernah mempromosikan buku tersebut.

Lagu ini, yang disebut Tablo sebagai “lagu untuk menemani saat-saat sulit,” menggambarkan semangat yang tak usai. Blonote pada titik tertentu memiliki semangat yang sama, hujan (seperti juga pesan-pesan yang ditulis sebagai DJ) adalah metafora kesedihan yang tak perlu disembunyikan, tapi bisa diolah jadi sesuatu yang indah.

“Kadang-kadang, satu kalimat pendek bisa menyelamatkan hari seseorang,” ujar Tablo dalam wawancara bersama KBS. Blonote adalah kumpulan kalimat-kalimat seperti itu.

Shira Media menghadirkan edisi Blonote visual yang lebih kontemporer, tanpa menghilangkan ruh hangat yang sudah dikenal pembaca sebelumnya. Buku ini diharapkan bisa menjangkau pembaca muda Indonesia yang tumbuh bersama musik Tablo dan kini mencari bentuk keheningan yang bermakna dalam hidup yang makin bising.

Catatan Sederhana Jadi Karya, “Blonote” Hadir dengan Tampilan Baru

Yogyakarta, 29 Juli 2025 – Siapa tak kenal Tablo? Bagi pencinta musik Korea, nama ini tentu tak asing. Ia bukan sekadar rapper dan penulis lagu. Tablo adalah sosok yang memahami betul bagaimana mengubah luka menjadi sebuah mahakarya. Bersama Epik High, grup hip-hop yang ia dirikan pada 2003 bersama Mithra Jin dan DJ Tukutz, ia meramu lirik-lirik yang tak hanya tajam, tapi juga penuh empati.

Perjalanan Epik High dimulai dari akar underground hingga panggung-panggung dunia. London, Sydney, New York, bahkan Coachella, di mana mereka mencatat sejarah sebagai grup Korea pertama yang tampil pada 2016, dan kembali lagi tahun ini. Jarang sekali grup hip-hop bisa bertahan selama itu. Epik High tetap relevan karena satu alasan: kejujuran mereka.

Kisah hidup Tablo, atau Daniel Lee, tak kalah menarik dari lagu-lagunya. Lahir di Seoul, Korea Selatan, ia menghabiskan masa kecil di Jakarta, Indonesia, sebelum kemudian pindah ke Kanada. Seperti banyak anak imigran, ia tumbuh di antara ekspektasi tinggi orang tua dan pencarian jati diri. Ia berhasil masuk Stanford, lulus dengan dua gelar, lalu membuat keputusan mengejutkan: kembali ke Korea untuk bermusik.

Di sinilah cerita epiknya dimulai. Dari seorang “anak pintar Stanford” yang hidup dari panggung rap, karirnya jungkir balik karena tuduhan palsu. Ia sempat dihantam habis-habisan oleh media dan publik yang meragukan pendidikannya. Namun, alih-alih hancur, Tablo bertahan. “Sebagian orang mungkin hanya melihatku sebagai seorang musisi. Tapi di saat yang sama, ada juga yang melihatku sebagai seseorang yang telah melalui banyak hal,” ujarnya dalam wawancara bersama Vice. Ia membuktikan itu lewat karya.

Salah satu karya yang lahir dari masa sulit itu adalah Blonote, sebuah buku berisi potongan-potongan pesan dari hati. Buku ini bermula dari segmen radio yang ia pandu pada 2008–2009 dan 2014–2015. Di sana, Tablo membacakan catatan-catatan pendek tentang cinta, kehilangan, harapan, atau kesepian. Pendek, namun begitu dalam. Bak bisikan seorang teman di tengah malam yang berujar: “Aku ingin jadi lain daripada yang lain, tapi tidak ingin menjadi orang lain.” Buku ini juga dihiasi tulisan tangan dari seniman ternama seperti G-Dragon, Gong Hyo-jin, Park Chan-wook, hingga Lee Sung-kyung, seperti yang dirilis oleh KBS.

Kabar baiknya, Blonote akan kembali hadir untuk pembaca Indonesia dalam versi rilisan ulang dari Shira Media, dengan sampul baru yang lebih segar dan personal. Shira Media sebelumnya sukses menerbitkan buku pertama Mun Kayoung, PATA, yang juga disambut hangat. Edisi baru Blonote ini rencananya akan rilis tahun ini, dirancang dengan semangat yang sama: memberi ruang bagi pembaca untuk sejenak merenung dan merasa ditemani.

Peluncuran ini berbarengan dengan momen penting lainnya bagi Tablo. Mei lalu, ia merilis lagu kolaborasi bersama RM dari BTS berjudul “Stop the Rain”. Lagu ini menjadi pertemuan dua jiwa yang sama-sama kerap menulis tentang hujan, sebagai simbol duka, keraguan, sekaligus pembersihan. “Saya harap lagu ini bisa menemani siapa pun yang sedang melalui masa-masa berat,” ungkap Tablo dalam wawancara bersama Mithra dan Tukutz di Maeil Business Newspaper. Lagu ini langsung mencuri perhatian banyak orang, apalagi setelah cuplikannya viral sebelum rilis resmi.

Kini, Tablo dan Epik High masih terus berkarya, berinteraksi dengan penggemar lewat YouTube, dan menjelajahi dunia lewat musik. Namun lewat Blonote, kita bisa melihat sisi lain dari seorang musisi: yang rapuh, jujur, dan ingin mendengarkan. Terkadang, satu kalimat saja sudah cukup untuk menguatkan hati. Shira Media menjanjikan Blonote penuh dengan kalimat-kalimat semacam itu.

Bagi kamu yang pernah merasa sendiri, atau sedang mencari alasan untuk bangkit, edisi terbaru Blonote dari Shira Media bisa menjadi teman hangat di musim apa pun.

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img
Latest News

Sejenak Berhenti dan Tanya tentang Apa yang Mesti Dilaku setelah Ini

1. Setelah makan, dan menggenapi beberapa urusan, kau berangkat ke tempat pertunjukan; dan kau sadari, cukup sering menonton pertunjukan atau...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img