Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai episentrum seni rupa di Indonesia dengan serangkaian pameran yang berlangsung meriah pada awal Mei 2025. Semangat berkesenian meledak dari berbagai penjuru kota, mempertemukan para seniman, penulis, kurator, dan pencinta seni dalam atmosfer yang penuh gairah dan kejutan kreatif..
Dimulai dari pameran “MERDESA” di Pasar Seni Kembang Jati pada 2 Mei 2025, sebanyak 87 seniman turut ambil bagian dalam hajatan seni yang diwarnai ratusan karya, merchandise, workshop, hingga pertunjukan musik. Suasana hangat dan guyub terasa di Kembang Jati Art House, yang kian hidup dengan kehadiran musisi seperti Guyub Organic Ismanto Wahyudi, Irwan Sukendra, dan Yakob Varame…
Keesokan harinya, 3 Mei 2025, perhatian publik bergeser ke Sangkring Art Project yang menjadi tuan rumah pameran bertajuk “NGANU DI SANGKRING: REAL.IS.ME.” Pameran ini dibuka oleh Rieke Diah Pitaloka, dengan konsep yang tak biasa—menyajikan menu pembukaan berupa babi panggang dan kambing guling, mempertegas karakter pameran yang berani dan menggugah. Diprakarsai oleh penulis Agus Noor , pameran ini melibatkan seniman-seniman penting seperti Bambang Herras , Budi Ubrux Haryono , hingga Yuli Kodo.
Rangkaian pameran ini mencerminkan dinamika seni rupa di Jogja yang semakin semarak, inklusif, dan terbuka terhadap berbagai wacana sosial maupun ekspresi personal. Jogja bukan hanya menyajikan seni sebagai tontonan, melainkan sebagai ruang interaksi, perlawanan, dan refleksi terhadap realitas..
Dasyatttt…. Menyalaaa
Penulis

Arina Luwi Darto, Lahir di Yogyakarta 6 September 1974, Putri Bungsu penyair Bambang Darto, dari kecil diasuh nenek kakeknya di Nganjuk Jatim, kelas 2 SMP pindah di Jogja sampai Kuliah di ISI Yogyakarta jurusan Teater, Angkatan 93 lulus 2003…, th 1998 gabung dengan Lembaga Teater Perempuan, 2001 bergabung dengan Teater Gandrik, 2002 bergabung dengan Teater Perdikan, Sanggar Bambu, Teater Sego Gurih, Teater Alam, dan th 2019 konsen menyutradarai dan menulis naskah di Teater Embrio sekaligus memimpin komunitas tersebut, kemudian mengembangkan sayap dunia seni rupa, ikut dalam pameran2 bersama komunitas perupa perempuan Indonesia yaitu Lintas Batas Komunitas, dan sudah berkarya baik di kanvas maupun kertas lebih dari 30 karya.