Parasite
Apa itu uang? “Awal dan akhir dari segala hal: cinta kehormatan, kekerasan, amarah, kebencian, iri hati, dendan dan kematian”. Kim ki duk.
Sebuah potret keluarga yang tinggal di kawasan kumuh kota Seoul dengan segala ke terpurukan hidupnya: pekerjaan yang tak pasti, bahan pangan menipis, pendidikan yang rendah, serta kwalitas hidup yang rendah. Potret sebuah keluarga dengan empat orang yang tinggal seatap yang terdiri dari ayah, ibu, serta dua anak laki-laki dan perempuan.
Satu Kebohongan akan Diikuti Seribu Kebohongan
Anak laki-lakinya diterima kerja sebagai guru les Bahasa Inggris untuk anak perempuan dari keluarga jet set super kaya yang di tinggal Kawasan elit di kota Seoul. Potret keluarga super kaya dengan segala akses privilege, kenikmatan, kekayaan, kemewahan, popularitas, Kesehatan, kecantikan, vitalitas serta Pendidikan.
Untuk bisa diterima kerja di kalangan jet set/super kaya dia harus membuat sebuah cerita kebohongan. Dia mengganti namanya, membuat ijazah fiktif lulusan kampus ternama dan faktor yang pasti menentukan adalah punya kenalan orang dalam. Dari sinilah satu cerita kebohongan dimulai dan akan diikuti seribu cerita kebohongan-kebohongan yang lain. Cara-cara itu pula yang akan dia gunakan untuk menarik semua keluarganya masuk, merasakan nikmat surga dunia yang diidam-idamkan umat manusia.
Perubahan lingkungan akan diikuti dengan perubahan-perubahan yang lain. Berada di lingkungan yang penuh dengan kenikmatan, kemudahan hidup. Mengingat dirinya berasal dari keluarga rentan dengan segala keterpurukan hidup keluarganya, dia mempunyai skenario untuk menarik semua anggota keluarganya bekerja di rumah orang super kaya ini untuk merasakan semua kenikmatan serta kemewahan surga dunia.

Dengan cara licik menyingkirkan semua pegawai-pegawai terdahulu: supir pribadi, dan assisten rumah tangga. Jalinan seribu kebohongan diuntai dan berhasil memperdayai satu keluarga yang baik namun naif. Adik perempuan kerja sebagai guru seni untuk anak laki-lakinya, bapaknya bekerja sebagai supir pribadi, serta ibunya bekerja sebagai assiten rumah tangga/pembantu.
Pesta Pasti Berakhir
Pesta kecil kaum kecoak digelar. Para kecoak menikmatati hidangan kelas satu yang belum mereka rasakan selama ini. Pesta digelar saat majikan mereka pergi kemping keluar kota. Suatu malam, hujan turun dengan derasnya menjadi pertanda akan terbongkarnya seribu kebohongan bertemu dengan kebohongan-kebohongan yang lain.
Dalam scene inilah premis utama film Parasite di hadirkan oleh sang Sutradara. Dengan premis utamanya “jeratan hutang kepada rentenir”. Lalu siapa yang terjerat hutang? Yang terjerat hutang pada rentenir adalah suami assiten rumah tangganya yang terdahulu.
Rumah mewah berdesign modern dengan segala keindahan eksterior dan interior serta sistem keamanan yang dilengkapi dengan CCTV 24 jam. Serta Bungker rahasia tempat persembunyian untuk menghindari Debt Colletor yang menagih bila penghuni rumah terjerat hutang pada rentenir. Dan yang paling penting adalah tempat untuk perlindungan bila perang saudara antara Korea Selatan dan Korea Utara meletus. Sudah menjadi rahasia umum Korea Utara menjadi salah satu negara mbalelo yang mengembangkan percobaan senjata nuklir.
Di Bunker rahasia itulah tinggal suami dari assiten rumah tangga. Bungker itu awalnya sebagai tempat pelarian, persembunyian dari kejaran rentenir yang membunuh dirinya, karena tidak bisa membayar hutang. Kecoak itu tinggal sudah hampir 4 tahun lamanya tidak ada satupun orang yang tahu kecuali istrinya sendiri yang menjadi assiten rumah tangga.
Setelah dirumahkan sebagai assiten rumah tangga karena difitnah mengidap penyakit menular TBC. Dia datang meminta izin untuk menjenguk, serta memberi makan suaminya yang tinggal di Bunker tersebut. Dari Bunker rahasia inilah terbongkarnya rahasia kebohongan, kelicikan dua keluarga Kecoak. Yang satu mencari suaka tempat dari kejaran pembunuhan oleh Rentenir, sedangkan satu keluarga yang lain mencari suaka perlindungan dari kemiskinan dan ketidak berdayaan hidup di kota yang tak manusiawi.
Karl Marx berkata: “uang; adalah alasan kita berkelahi”. Dan kali ini Karl Marx benar dan akan selalu benar sepanjang sejarah peradaban manusia. Kita akan selalu berkelahi dalam urusan uang yang masuk ke dalam perut dan berujung menjadi tai.
Pesta berakhir diujung mata, Ketika sang majikan pulang mendadak dari kemping akibat cuaca buruk dan hujan turun sangat deras. Para Kecoak berhamburan menyelamatkan diri di bawah kolong: ranjang, meja dan kursi. Namun, sial bau kemiskinan menempel pada sofa yang mereka gunakan saat mereka mengadakan pesta para kecoak.

Lobak Busuk, Bau Kemiskinan
Tangga dramatic semakin merangkak naik dan menyentuh titik puncaknya saat kepala keluarga Kecoak menusuk majikan dengan belati saat di pesta ulang tahun putranya. Ini dilakukan karena sang Kecoak tersinggung dengan perkataan sang majikan yang mengatakan “bau mereka seperti bau lobak yang busuk”, serta anggapan segala sesuatu bisa diselesaikan dengan uang. Faktanya, kemiskinan itu bisa dilihat, dirasakan, beraroma serta menempel layaknya Parasite yang menempel pada pohon induk.
Paragraph paling atas menggambarkan cerita inti film korea selatan dengan judul Parasite yang rilis tahun 2019, Sutradara Boo Joon-Ho.Film-film yang mengangkat isu kemiskinan, ketidak berdayaan manusia tetap menjadi pilihan tema menarik untuk diangkat dalam berbagai jenis karya seni: film, teater, sastra, music, seni rupa dan tari, dengan berbagai macam genre pendekatannya.
Seperti dalam film Parasite ini. hingga muncul pertanyaan? Adakah karya seni yang mengangkat tema kemakmuran, keberlimpahan harta dengan segala kemewahannya? Atau mungkin, kita perlu mencurigai bahwa manusia itu senang bila disuguhi dengan sisi kemiskinan, ketidak berdayaan manusia yang lain?
Penulis

Namaku dan orang memanggilku “dholy husada”. Petani serta supervisor keuangan. Yang kini berdomisili di Blarak sempal, dusun cancangan, wukirsari, cangkringan, sleman.